Juni 10, 2014

Mangga Klonal 21

Kawasan perkebunan mangga gadung klonal 21 ini berada di kecamatan Rembang, Sukorejo, dan Wonorejo. Mangga masak pohon khas Kabupaten Pasuruan ini memliki keunikan dibanding daerah lain yakni bisa dipotong dan diputar hingga terbelah menjadi dua bagian.
Lahan perkebunan mangga gadung klonal 21 yang dibudidayakan  sejak tahun 1994 merupakan program pembangunan pertanian rakyat terpadu. Saat ini telah berkembang sebanyak 2.250 hektar dengan jumlah tanaman 337.375 pohon.
Pada Tahun 2013 Mangga jenis Gadung Klonal 21 yang biasa disebut mangga alpukat asal Kabupaten Pasuruan berhasil mendapat penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2013 dalam lomba Agribis Holtikultura Tanaman Buah Mangga Tingkat Nasional 2013. Penghargaan bergengsi dari lomba agribis holtikultura tanaman buah mangga tingkat nasional diserahkan langsung Wakil Presiden Boediono kepada Slamet Yakub, Ketua Gapoktan Tani Makmur Santosa, Kecamatan Rembang. Pendekatan pengembangan agribis tanaman hortikultura mangga ini berbasis kawasan. Meliputi pembangunan berfokus pada pengembangan wilayah, pembangunan pusat pelayanan terpadu (terminal agribis, handling house, home packaging) yang lebih terarah.
Mangga masak pohon Pasuruan ini memang tiada duanya. Bisa dipotong kemudian diputar untuk membelahnya dan langsung di makan.Mangga lain tidak bisa seperti ini karena memiliki kandungan serat tinggi. Harga jualmangga gadung ini cukup tinggi yakni Rp20.000/kg atau setara 2-3 buah mangga. Meski demikian, konsumen tidak akan merasa kecewa jika merasakan mangga gadung khas Asli Kabupaten Pasuruan ini.


.
.