Agustus 28, 2014

Candi Belahan


Candi Belahan, yang lebih dikenal dengan warga sekitar dengan memanggilnya candi sumber tetek adalah sebuah pemandian bersejarah dari abad ke XI, di masa kerajaan Airlangga. Candi Belahan terletak di sisi timur gunung Penanggungan, tepatnya di Dusun Belahan Jowo, Wonosunyo, Kecamatan Gempol. Menurut sejarah, selain sebagai tempat pertapaan Prabu Airlangga, petirtaan ini juga di fungsikan sebagai pemandian selir-selir Prabu Airlangga. Oleh karena itu, sebagai bentuk pengabdian dibangunlah 2 patung permaisuri Prabu Airlangga, yaitu Dewi Laksmi ( berada di sebelah utara ) dan Dewi Sri(  berada di sebelah selatan ). Pada dua patung tersebut, mengalir aliran air dari bentuk Payudara patung, dan karenanya petirtaan ini terkadang di sebut sebagai Sumber Tetek (Tetek : Payudara, Jawa). Pertirtaan ini terbuat dari batu bata merah dan sebagian batu andesit. Keindahan Pertirtaan belahan tidak kalah indah eksotis yakni arca wisnu yang melukiskan prabu airlangga berpakaian kebesaran kerajaan yang megah naik burung garuda dengan sikap tubuh, tangan tertentu kemudian ukuran maupun bentuk burung garuda yang dinaiki arca wisnu cukup unik terlihat dari bentuk ukiran / pahatan batu memiliki kerumitan yang tinggi. Arca wisnu yang ditemukan 1049 M dan tidak diketahui secara pasti penemuan arca wisnu di desa Belahan jowo itu apakah tanda awal atau akhir masa pemerintahan prabu airlangga. Perkembangan selanjutnya petirtaan belahan diduga kuat sebagai tempat pertapaan prabu airlangga setelah memisahkan diri dari segala kehidupan kerajaan kahuripan. Tempat pertapaan prabu airlangga yang disinyalir kuat terletak dikawasan petirtaan belahan bentuknya sederhana . Dugaan lain tempat ini menurut beberapa catatan sejarah sebagai tempat pemakaman prabu airlangga terbukti ditemukannya candra sengkal yang terpahat pada bongkohan batu. Sayangnya tidak ada tanda bukti sejarah yang akurat yang terpahat dalam candi belahan baik itu tulisan , prasasti, relief dan lainnya tentang prabu airlangga, kedua permaisuri maupun kerajaan kahuripan membuat kesulitan dalam mengungkap sejarah kerajaan kahuripan, prabu airlangga ataupun candi belahan. Kawasan pertirtaan belahan sesungguh menarik dijelajahi selain dapat menikmati keindahan patung dewi lastmi, dewi sri serta arca wisnu yang unik juga dapat melihat dari dekat kehidupan sehari-hari masyarakat dusun belahan jowo seperti bertani, menanam padi dan kegiatan ekonomi, seni budaya menarik lainnya.Keindahan alam kawasan candi belahan tak kalah mempesona pasalnya kawasan ini berada 700 mdpl atau dataran tinggi sehingga dapat menikmati keindahan alam disekitarnya dari tempat yang tinggi selanjutnya kawasan candi belahan juga berada di daerah pedesaaan sehingga nuansa pedesaan terasa menyenangkan apalagi dipadu dengan beragam tumbuhan tropis nan hijau, persawahan, perkebunan membuat kawasan candi belahan memberi nilai plus bagi pembangunan pariwisata. Gaya arsitektur bangunan candi belahan sungguh indah dengan patung dewi sri, dewi lastmi serta arca wisnu yang pola ukiran pahatnya eksotif. Menariknya candi belahan meski dibangun sejak masa prabu airlangga kerajaan kahuripan tidak banyak mengalami kerusakan yang berarti hanya melakukan renovasi beberapa bagian candi seperti memperbaiki saluran air dikedua patung dewi lastmi maupun dewi sri. Sementara luas kolam petirtaan belahan belum diperluas dan hanya diperbaiki beberapa bagian kolam seringkali pemandian belahan tidak muat menampung wisatawan yang jumlahnya melebihi kapasitas terutama pada saat hari libur nasional. Petirtaan / candi belahan dewasa ini belum dikembangkan secara maksimal, tetapi kesemuanya itu menjadi tantangan dikemudian hari bagi warga sekitar dan pemerintah.

 


Untuk akses jalan menuju wisata candi belahan ini Tidak terlalu sulit. Dari pertigaan Pelem (sebelah selatan Gempol dan sebelum Pandaan), masuk ke arah Barat menuju ke Desa Jeruk Purut. Kira-kira 2 kilometer, kalau belok ke utara mengarah ke Dusun Sukci, Desa Bulusari tempat Prasasti Cunggrang. Jika ingin ke Candi Belahan, di pertigaan Desa Jeruk Purut belok ke arah selatan. Susuri jalan kira-kira 2 kilometer akan sampai di lokasi Candi Belahan. Tepatnya di Desa Wonosunyo, Kecamatan Gempol. Saat ini,  kolam dan pancuran Candi Belahan digunakan penduduk untuk mandi dan mencari air. Tentu sangat menyegarkan bila mandi di siang hari yang panas  mandi dari  pancuran Dewi Sri dan Dewi Laksmi yang konon bisa membuat awet muda.




 

Tags

.
.