Desember 17, 2013

Tradisi Ski Lot

Indonesia selain kaya akan objek wisatanya, juga kaya akan tradisi masyarakatnya. Tak dipungkiri, hampir sebagian besar wilayah nusantara mempunyai tradisi yang berbeda-beda. Dan tak jarang pula dari sekian banyak tradisi yang ada terdapat tradisi yang cukup unik, salah satunya adalah Tradisi Ski Lot. Tradisi Ski Lot ini sudah turun temurun dilakukan oleh para nelayan di sana. Awalnya dari rutinitas para nelayan mencari kerang dan rajungan di laut dengan menggunakan papan. Nah, dalam perkembangannya apa yang dilakukan oleh para nelayan ini akhirnya menjadi semacam tradisi setiap tahunnya dan dapat disaksikan oleh para pengujung yang duduk di pinggiran arena ski.
          Nama ski sendiri seperti yang kita ketahui artinya adalah berselancar, sedangkan lot merupakan kata dari bahasa Madura “Celot” atau lumpur maka jadilah perpaduan keduanya menjadi Ski Lot. Ski lot dilakukan di atas lumpur tambak yang dikosongkan, para pesertanya biasanya adalah pria dewasa namaun tak jarang pula wanita dan anak-anak  juga turut serta. Peralatan ski lot ini terdiri atas papan luncur yang panjnagnya 1.5 meter dan lebarnya 0,5 meter. Papan luncur ini sedianya merupakan alat untuk mencari kerang bagi warga pesisir pantai namaun telah modifikasi sedemkian rupa oleh para peserta.

Meski kelihatannya sangat sederhana, namun tak semudah yang dibayangkan. Untuk ber-ski perlu keahlian khusus dalam mengolah keseimbangan tubuh. Hal ini penting agar papa luncur dapat melaju sampai garis finish. Ski Lot dikendarai dengan posisi tubuh merendah, dan dua tangah memegang kendali. Lutut salah satu kaki menjadi tumpuan, sementara kaki yang lain berfungsi sebagai dayung dengan menendang lumpur. Dalam posisi itu kemampuan tubuh untuk mengolah napas sangat diperlukan. Faktor kekuatan napas sangat penting untuk pengendara skilot, kalau tidak kuat napasnya kekelahan akan melanda dalam beberapa meter. Arena khusus Ski Lot berbentuk tapal kuda dengan panjang lintasan sejauh 100 meter. Di bagian tengah, dibuat tanggul yang digunakan untuk berkumpulnya atlet skilot. Dasar lintasan dipenuhi oleh lumpur dan air. Bila ada pertandingan khusus, lintasan itu diberi pembatas dari tali dengan rumbai-rumbai dari kertas warna-warni mencolok. Masyarakat yang menyaksikan pertunjukan itu berjajar di pinggir lintasan.
 
Sebagai pertandingan tradisional, Ski Lot ini tidak memiliki peraturan yang mengikat. Alat ski-nya disediakan oleh panitia perlombaan. Untuk memilih jalur pun, panitia melakukan undian dengan cara hopimpa dan suit. Peserta yang sudah menempati posisi start sudah berada di atas papan. Ketika aba-aba hitungan mudur tanda lomba dimulai dilakukan, dengan sekuat tenaga peserta Ski Lot mulai mendayung dengan salah satu kaki. 
Dalam ski lot ini para peserta harus menangkap kepiting, ikan lele dan belut dengan berselancar di atas lumpur. Siapa yang tercepat akan keluar menjadi juara dan diberikan hadiahnya yang cukup menarik biasanya, yaitu peralatan elektronik dan julukan nelayan cekatan dan cakap saat bekerja. Tak ketinggalan, selain lomba luncur, kegiatan ski lot juga dimeriahkan dengan adanya pasar murah, attraksi organ tunggal dan pesta rakyat.
 

Kehadiran lebaran ketupat bagi warga Lekok adalah moment yang paling ditunggu, karena selain semua nelayan libur total dari mencari ikan, ini juga merupakan saat mereka bersukacita merayakan lebaran dan tentu saja, menyambut ski lot.
.
.