Tradisi Ski Lot
Indonesia selain kaya
akan objek wisatanya, juga kaya akan tradisi masyarakatnya. Tak dipungkiri,
hampir sebagian besar wilayah nusantara mempunyai tradisi yang berbeda-beda.
Dan tak jarang pula dari sekian banyak tradisi yang ada terdapat tradisi yang
cukup unik, salah satunya adalah Tradisi Ski Lot. Tradisi Ski Lot ini sudah turun temurun dilakukan oleh para nelayan di
sana. Awalnya dari rutinitas para nelayan mencari kerang dan rajungan di laut
dengan menggunakan papan. Nah, dalam perkembangannya apa yang dilakukan oleh
para nelayan ini akhirnya menjadi semacam tradisi setiap tahunnya dan dapat
disaksikan oleh para pengujung yang duduk di pinggiran arena ski.
Nama
ski sendiri seperti yang kita ketahui artinya adalah berselancar, sedangkan lot
merupakan kata dari bahasa Madura “Celot” atau lumpur maka jadilah perpaduan
keduanya menjadi Ski Lot. Ski lot dilakukan di atas lumpur tambak yang
dikosongkan, para pesertanya biasanya adalah pria dewasa namaun tak jarang pula
wanita dan anak-anak juga turut serta. Peralatan ski lot ini terdiri atas
papan luncur yang panjnagnya 1.5 meter dan lebarnya 0,5 meter. Papan luncur ini
sedianya merupakan alat untuk mencari kerang bagi warga pesisir pantai namaun
telah modifikasi sedemkian rupa oleh para peserta.
Meski kelihatannya sangat sederhana,
namun tak semudah yang dibayangkan. Untuk ber-ski perlu keahlian khusus dalam
mengolah keseimbangan tubuh. Hal ini penting agar papa luncur dapat melaju
sampai garis finish. Ski Lot dikendarai dengan posisi tubuh merendah, dan dua
tangah memegang kendali. Lutut salah satu kaki menjadi tumpuan, sementara kaki
yang lain berfungsi sebagai dayung dengan menendang lumpur. Dalam
posisi itu kemampuan tubuh untuk mengolah napas sangat diperlukan. Faktor
kekuatan napas sangat penting untuk pengendara skilot, kalau tidak kuat
napasnya kekelahan akan melanda dalam beberapa meter. Arena khusus Ski Lot
berbentuk tapal kuda dengan panjang lintasan sejauh 100 meter. Di bagian
tengah, dibuat tanggul yang digunakan untuk berkumpulnya atlet skilot. Dasar
lintasan dipenuhi oleh lumpur dan air. Bila ada pertandingan khusus, lintasan
itu diberi pembatas dari tali dengan rumbai-rumbai dari kertas warna-warni
mencolok. Masyarakat yang menyaksikan pertunjukan itu berjajar di pinggir
lintasan.
Sebagai pertandingan tradisional, Ski
Lot ini tidak memiliki peraturan yang mengikat. Alat ski-nya disediakan oleh
panitia perlombaan. Untuk memilih jalur pun, panitia melakukan undian dengan
cara hopimpa dan suit. Peserta yang sudah menempati posisi start sudah berada
di atas papan. Ketika aba-aba hitungan mudur tanda lomba dimulai dilakukan,
dengan sekuat tenaga peserta Ski Lot mulai mendayung dengan salah satu kaki.
Dalam ski lot ini para peserta harus
menangkap kepiting, ikan lele dan belut dengan berselancar di atas lumpur. Siapa
yang tercepat akan keluar menjadi juara dan diberikan hadiahnya yang cukup
menarik biasanya, yaitu peralatan elektronik dan julukan nelayan cekatan dan
cakap saat bekerja. Tak ketinggalan, selain lomba luncur, kegiatan ski lot juga
dimeriahkan dengan adanya pasar murah, attraksi organ tunggal dan pesta rakyat.
Kehadiran lebaran ketupat bagi warga Lekok adalah moment yang paling ditunggu, karena selain semua nelayan libur total dari mencari ikan, ini juga merupakan saat mereka bersukacita merayakan lebaran dan tentu saja, menyambut ski lot.